http://www.berita rakyat miskin.beras.blogspot.com
hotline : 081914444997


dpksrmi_kendal2013@yahoo.com

Selasa, 07 Februari 2012

Kabar SRMI Surabaya

SURABAYA

: Berbagai cara dipergunakan aktivis Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) untuk memperjuangkan kaum miskin. Tidak hanya melalui kritikan dan aksi protes, tetapi juga cara-cara lain yang dianggap efektif.

Di Surabaya, Jawa Timur, pengurus SRMI menggelar pelatihan kerja. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari: 6-7 Februari 2012. Seratusan ibu-ibu dan kaum miskin berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Menurut Ketua SRMI Surabaya, Kamaruddin Koto, kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara SRMI dan Pemkot Surabaya.

“Program ini tidak jatuh dari langit. Kami berjuang cukup lama untuk memaksa Pemkot Surabaya mau menciptakan program yang membantu kaum miskin,” kata Kamal—sapaan akrab Kamaruddin Koto.

Kamal menjelaskan, selama ini rakyat miskin, khusus waria, PSK, dan pengamen, sering menjadi korban ‘garukan’ oleh pemerintah, tapi tidak pernah diberi solusi konkret berupa pekerjaan yang layak.

“Kita minta kepada Pemkot Surabaya, jangan asal menangkap orang miskin, tapi berikan solusi konkret. Ini pemicunya ketiadaan pekerjaan, maka ciptakan lapangan kerja buat rakyat,” kata Kamal.

Pelatihan kerja ini berlangsung di Kampung Ilmu Surabaya. Ada empat jenis pelatihan kerja yang diberikan: pelatihan tata boga, pelatihan tata rias, pelatihan menjahit, dan pelatihan service barang elektronik.

Masing-masing bidang pelatihan dibimbing oleh tutor berpengalaman. Para peserta tampak bersemangat mengikuti pelatihan ini.

Kedepan, Kamal berharap agar program ini bisa diperluas hingga ke tingkat RT/RW di seluruh kota Surabaya. Ia juga berharap, selain memberikan pelatihan kerja kepada rakyat misin, Pemkot Surabaya juga mengucurkan kredit mikro untuk membantu kaum miskin membuka unit-produksi kecil-kecilan.

Acara pelatihan ini juga dihadiri oleh pimpinan Satpol PP kota Surabaya. Kepada pimpinan Satpol PP, Kamal menyampaikan agar Satpol PP merubah cara pandang terhadap kaum miskin.

“Jangan anggap kaum miskin sebagai sampah masyarakat. Tapi anggaplah mereka korban kegagalan pemerintah. Mereka punya hak konstitusional untuk hidup layak. Maka, tugas Satpol PP adalah melindungi mereka,” kata Kamal.

ABDUL MUNTALIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar